PT Pelindo Terminal Petikemas terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) di seluruh wilayah operasionalnya. Selama tahun 2024, perusahaan ini telah melaksanakan sedikitnya 15 program TJSL yang menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat.

Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas, Widyaswendra, menyatakan bahwa TJSL merupakan bagian tak terpisahkan dari strategi bisnis perusahaan. Program-program yang dijalankan difokuskan pada tiga bidang prioritas, yakni pendidikan, lingkungan, serta pengembangan usaha mikro kecil (UMK).

Pelaksanaan TJSL ini tidak hanya sekadar memenuhi kewajiban perusahaan, tetapi juga bertujuan menciptakan dampak sosial positif dan berkelanjutan. Melalui pendekatan yang partisipatif, Pelindo berupaya memberdayakan masyarakat sekitar pelabuhan agar memiliki daya saing dan kualitas hidup yang lebih baik.

Salah satu program unggulan yang dilakukan adalah pengelolaan sampah di Pulau Doom, Sorong. Program ini menggandeng masyarakat lokal untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang efisien dan ramah lingkungan di kawasan kepulauan tersebut.

Tak hanya di Papua, Pelindo juga aktif memberdayakan masyarakat sekitar terminal peti kemas Makassar New Port (MNP). Di wilayah ini, perusahaan mendampingi pembentukan berbagai kelompok ekonomi dan sosial masyarakat, termasuk di Kelurahan Tallo, Buloa, Kaluku Bodoa, dan Cambaya.

Melalui program pemberdayaan di sekitar MNP, tercatat telah terbentuk tiga kelompok bank sampah yang kini memiliki lebih dari 350 nasabah aktif. Keberadaan bank sampah ini telah membantu meningkatkan kesadaran lingkungan sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru.

Selain itu, Pelindo juga memfasilitasi terbentuknya empat kelompok UMKM yang beranggotakan istri nelayan. Kelompok ini diberdayakan melalui pelatihan, bantuan alat produksi, dan akses pasar, agar mereka mampu meningkatkan penghasilan keluarga.

Dalam bidang perikanan, perusahaan turut mendorong terbentuknya empat koperasi nelayan yang difungsikan sebagai wadah untuk penguatan ekonomi lokal. Dukungan ini diharapkan bisa meningkatkan produktivitas nelayan sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah pesisir.

Tidak kalah penting, Pelindo mengadakan kegiatan kesehatan secara rutin. Sepanjang tahun 2024, telah dilakukan 29 kali pemeriksaan kesehatan massal yang melibatkan lebih dari 1.987 warga di wilayah sekitar pelabuhan Makassar.

Di bidang pendidikan, Pelindo memberikan bantuan pendidikan bagi warga putus sekolah. Bantuan ini mencakup program paket A, B, dan C sebagai bagian dari upaya meningkatkan angka melek huruf dan partisipasi pendidikan di wilayah kerja perusahaan.

Perusahaan juga menggagas program rehabilitasi terumbu karang dan penanaman mangrove di sejumlah area pesisir. Langkah ini merupakan bentuk kepedulian terhadap keberlanjutan ekosistem laut dan upaya mitigasi perubahan iklim.

Di sisi lain, Pelindo tak melupakan kelompok disabilitas. Melalui pendekatan inklusif, perusahaan mendorong pelaku UMK penyandang disabilitas untuk ikut serta dalam pelatihan dan pendampingan usaha agar mereka dapat lebih mandiri secara ekonomi.

Upaya yang dilakukan Pelindo menunjukkan bahwa kegiatan bisnis dapat berjalan berdampingan dengan pembangunan sosial masyarakat. Perusahaan menyadari pentingnya menciptakan sinergi antara ekonomi dan sosial demi keberlanjutan jangka panjang.

Program TJSL yang dijalankan Pelindo juga mendapat respons positif dari masyarakat. Mereka merasa terbantu dengan adanya program-program yang sesuai kebutuhan lokal dan berdampak langsung pada peningkatan taraf hidup.

Penerapan pendekatan berbasis komunitas menjadi kunci sukses dari seluruh kegiatan TJSL. Pelindo aktif melibatkan warga dalam setiap tahapan program, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi dampaknya.

Widyaswendra menegaskan bahwa ke depan Pelindo akan terus mengembangkan inovasi-inovasi dalam TJSL agar mampu menjawab tantangan sosial yang dinamis. Kolaborasi dengan pemerintah daerah, LSM, dan tokoh masyarakat akan terus diperkuat.

Dengan rekam jejak pelaksanaan TJSL yang baik, Pelindo berharap dapat menjadi model percontohan bagi perusahaan-perusahaan lain dalam mengelola tanggung jawab sosial secara berkelanjutan dan terarah.

Program TJSL juga sejalan dengan target pemerintah dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam bidang pendidikan berkualitas, kesehatan, ekonomi inklusif, dan lingkungan berkelanjutan.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang logistik dan kepelabuhanan, Pelindo menyadari pentingnya peran sosial dalam menjaga stabilitas dan keharmonisan di wilayah kerja yang beragam secara budaya dan geografis.

Komitmen Pelindo dalam menjalankan TJSL sepanjang tahun 2024 menjadi bukti nyata bahwa perusahaan tak hanya fokus pada keuntungan, melainkan juga turut berkontribusi bagi kemajuan masyarakat dan kelestarian lingkungan.

Dengan program-program yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan lokal, Pelindo Terminal Petikemas menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial bukanlah beban, melainkan bagian dari investasi jangka panjang yang berdampak luas.